Politeknik Pos (Poltekpos) Bandung mengukuhkan dekat 798 mahasiswa terkini di tahun akademik 2018 atau 2019, lewat kegiatan Konferensi Badan legislatif Terbuka serta Character Building 2018, di Kampus Poltekpos Bandung Selasa (25 atau 9 atau 2018).
Para mahasiswa terkini itu berawal dari 26 provinsi yang terdapat di Indonesia serta terhambur dalam 9 program riset yang dipunyai oleh politeknik berjuluk kampus oranye itu.
9 program riset itu ialah D3 Akuntansi( 40 mahasiswa), D3 Peralatan Bidang usaha( 126 mahasiswa), D3 Manajemen Bidang usaha( 41 mahasiswa), D3 Kampus Manajemen Informatika( 21 mahasiswa), D3 Metode Informatika( 43 mahasiswa), D4 Akuntansi( 70 mahasiswa), D4 Peralatan Bidang usaha( 232 mahasiswa), D4 Manajemen Bidang usaha( 122 mahasiswa), serta D4 Metode Informatika( 102 mahasiswa).
Ketua Kampus Politeknik Pos Bandung, Dokter Ir Agus Purnomo MT lewat sambutannya berkata, bagaikan seseorang pembelajar serta komponen dari warga, mahasiswa memiliki kedudukan lingkungan serta global alhasil dikelompokkan dalam 3 guna, ialah bagaikan agen pergantian, pengawasan sosial, serta calon atasan era depan. Hingga dari itu, bukan dapat dibantah lagi kedudukan besar yang diemban oleh mahasiswa buat bisa menciptakan pergantian bangsa.
Tidak hanya itu, Agus pula menarangkan bagaikan agen pergantian, kedudukan mahasiswa telah adil jadi agen pemberdayaan yang berfungsi dalam pembangunan raga serta nonfisik suatu bangsa.
Sebab itu sepanjang menuntut ilmu di Kampus Manajemen Informatika Poltekpos Bandung, ucapnya para mahasiswa terkini bukanlah lumayan hanya fokus pada kenaikan keahlian akademik, tetapi pula keahlian soft keterampilan harus diasah, dengan ikut aktif dalam bermacam aktivitas di badan kemahasiswaan bagus bagaikan pengasuh ataupun bagaikan badan.
Beliau pula meningkatkan, dalam usaha mengalami masa revolusi pabrik 4. 0, Poltekpos Bandung telah menyiapkan sebagian perihal yang relevan dengan desakan bumi pabrik di antara lain, melaksanakan alignment curriculum dengan keinginan pabrik era depan; memasukkan penataran berbentuk coding, internet of things, artificial intelligence, cloud computing, virtual reality, augmented reality, big informasi, fintech, serta lain serupanya ke dalam bermacam mata kuliah yang relevan.
Tidak hanya itu, dalam meningkatkan penataran blended distance learning yang membidik pada massive open online course dengan dipadukan dengan rekognisi penataran dulu sekali, alhasil mensupport pengemasan SDM yang bersaing dengan rancangan penataran sejauh hidup.